Ringkasan Tafsir Surat Asy-Syarh

Surat Asy-Syarh/Alam Nasyrah

Detail:
Alam Nasyrah = Bukankah kami telah melapangkan
Surat Makkiyyah
Ada 8 Ayat
Surat ke 94

Arti:
1. Bukankah kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
2. dan Kamipun telah menurunkan bebanmu darimu
3. yang memberatkan punggungmu
4. Maka kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
7. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir surat alam nasyrah penyusun Dr. Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh.

1. Ayat pertama “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (Muhammad)”

Maksudnya :
Kami telah menerangi dadamu, yaitu dengan cahaya kami. Dan kami jadikan dadamu lapang,lebar dan luas.

Yang demikian itu seperti firman-Nya:
”Barang siapa yang Allah berkehendak untuk memberi petunjuk kepadanya, maka Dia akan melapangkan dadanya untuk islam.
(Q.S.Al-An’aam:125)

Sebagaimana melapangkan dada rasulullah, maka Dia pun menjadikab syari’at-Nya demikian lapang dan luas, penuh toleransi dan kemudahan, tidak mengandung kesulitan, beban dan kesempitan.

2. Ayat kedua : “Dan kami telah menghilangkan darimu bebanmu”

Maksudnya:
“Supaya Allah memberi Ampunan kepadamu akan dosa yang telah engkau perbuat dulu dan yang akan datang” (QS.Al-Fath:2)

3. Ayat ketiga : “Yang memberatkan punggungmu”
Maksudnya :
“Bebannya telah memberatkanmu”

4. Ayat keempat :
” Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu.”

Maksudnya:
~Allah telah meninggikan kedudukan nabi Muhammad SAW.
~ Qatadah mengatakan ” Allah meninggikan sebutan beliau di dunia dan di akhirat. Tidak ada seorang khathib, orang yang mengucapkan syahadat,dan juga orang yang mengerjakan shalat, melainkan menyebutkan kesaksian:

“Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak untuk diibadahi dengan benar selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah.”

5. Ayat kelima dan keenam: ” Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Allah Ta’ala memberitahukan bahwa bersama kesulitan itu terdapat kemudahan. Kemudian Dia mempertegas berita tersebut.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Al-Hasan, dua berkata:
“Nabi Muhammad pernah keluar rumah suatu hari dalam keadaan senang dan bergembira, dan beliau juga dalam keadaan tertawa seraya bersabda:
“Satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan,satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan, karena bersama kesulitan itu pasti terdapat kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan.”

Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa “kesulitan” itu dapat diketahui pada dua keadaan, di mana kalimatnya dalam bentuk mufrad (tunggal).

Sedangkan “keadaan” (al-yusr) dalam bentuk nakirah (tdk ada ketentuannya) sehingga bilangannya bertambah banyak.

Oleh karena itu,beliau bersabda “satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan”.

6. Ayat ketujuh dan kedelapan : “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mulah kamu berharap”

Maksudnya, jika engkau telah selesai mengurus berbagai kepentingan dunia dan semua kesibukannya serta telah memutus semua jaringannya, maka bersungguh-sungguhlah untuk menjalankan ibadah serta melangkahlah kepadanya dengan penuh semangat,dengan hati yang kosong lagi tulus,serta niat karena Allah.

Tambahan:
Ibnu Duraid berkata: Abj Hatim as Sijistani mengumandangkan syair:

Jika hati telah menguasai keputusasaan
Dan sudah menjadi sempit oleh dada yang lapang
Ia menginjak semua yang tidak disuka dan menjadi tenang
Dan menancapkan kesulitan di beberapa tempat
Dan untuk menyingkap mudharat, ia tidak melihat jalan
Dia mendatangimu dalam keadaan putus asa dari meminta bantuan
Yang diberikan oleh Yang Maha Lembut Lagi Maha Mengabulkan
Dan setiap kejadian itu jika berakhir,
Maka akan membawa kebahagiaan yang dekat.

Syair lain:
Tidak jarang musibah itu membuat sempit gerak pemuda, dan pada sisi Allah jalan keluar diperoleh
Lengkap sudah penderitaan.
Dan ketika kepungannya mendominasi,
Maka terbukalah jalan, yang sebelumnya dia menduga musibah itu tiada akhir.

Leave a comment